Sssst! Mendongeng Ternyata Kaya Manfaat, Yuk Intip!: BEDTIME STORY (4/13)
BEDTIME STORY (4)
Sssst! Mendongeng
Ternyata Kaya Manfaat, Yuk Intip!
Oleh: Astri Dwi
Andriani
Pic by Google |
Sebagaimana orang dewasa, anak-anak memperoleh pelepasan
emosional melalui pengalaman fiktif yang tidak pernah dialaminya dalam
kehidupan nyata. Dongeng ternyata merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan
aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif
(penghayatan) anak-anak. (Asfandiyar dalam Rukiyah, 2018:103-105). Banyak
manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan mendongeng, baik untuk anak-anak
maupun pendongengnya. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan
sikap proaktif: Anak akan terlatih untuk bersikap proaktif yang akan terus
dikembangkan dalam hidupnya, hal ini akan membantu perkembangan dan pertumbuhan
jiwa serta kreativitas anak.
2. Mempererat
hubungan anak dengan orang tua: Saat mendongeng ada jalinan komunikasi yang
erat antara pendongeng (orang tua) dengan anak. Melalui kata-kata, belaian ,
pelukan, pandangan penuh sayang, senyuman ekspresi, kepedulian, dan sebagainya.
Hal tersebut akan mempererat hubungan antara pendongeng dengan anak. Anak akan
merasa diperhatikan, disayang sehingga dia pun akan merasa lebih dekat.
Kedekatan akan membuat anak lebih nyaman, aman, bahagia sehingga menciptakan
sebuah situasi yang kondusif bagi perkembangan fisik maupun psikisnya.
3. Menambah
pengetahuan: Cerita-cerita di dalam dongeng memberi pengetahuan baru bagi anak.
Cerita Legenda terjadinya suatu tempat misalnya akan memberi pengetahuan
tentang nama-nama tempat dan nama-nama tokoh. Cerita tentang binatang
mengenalkan nama-nama binatang.
4. Melatih
daya konsentrasi: Dongeng sebagai sarana informasi dan komunikasi yang digemari
anak-anak melatih anak dalam memusatkan perhatian untuk beberapa saat terhadap
objek tertentu. Saat kita mendongeng anak memperhatikan kalimat-kalimat yang
kita keluarkan, gambar-gambar atau boneka di tangan kita. Saat itu biasanya anak tidak mau diganggu ini
menunjukkan bahwa anak sedang konsentrasi mendengarkan dongeng. Apalagi jika
kita mengajukan pertanyaan berkaitan dengan dongeng yang kita sampaikan. Kemampuan
konsentrasi yang baik menstimulasi kemampuan yang lain.
5. Menambah
perbendaharaan kata: Saat mendongeng banyak kata-kata yang digunakan, yang
kemungkinan merupakan kata baru bagi seorang anak, dengan demikian perbendaharaan
kata anak akan bertambah. Semakin banyak dongeng yang didengar semakin banyak
pula kata-kata baru yang diperkenalkan kepada anak.
6. Menumbuhkan
minat baca: Jika kita mendongeng dengan menggunakan buku cerita, berarti kita
telah memperkenalkan benda bernama buku kepada anak. Jika anak tertarik berarti
kita telah menanamkan rasa cinta kepada buku, rasa cinta pada buku akan
menumbuhkan minat baca pada anak.
7. Memicu
daya berpikir kritis anak: Seorang anak biasanya selalu bertanya tentang
hal-hal baru yang belum pernah mereka temui, ketika mendengarkan dongeng yang
belum pernah mereka dengar mereka akan bertanya tentang hal baru tersebut ini
akan melatih anak untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dan memicu
anak untuk berpikir kritis.
8. Merangsang
imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak: Anak-anak memiliki rasa ingin tahu
yang besar terhadap sesuatu yang menarik. Rasa ingin tahu tersebut dapat
menumbuhkan daya imajinasi, fantasi dan kreativitas anak. Dongeng-dongeng yang
disajikan dalam konteks olah logika dapat membangkitkan kemampuan imajinasi,
fantasi, serta kreativitas anak.
9. Memberi
pelajaran tanpa terkesan menggurui: Pada saat mendengarkan dongeng anak dapat
menikmati cerita dongeng yang
disampaikan sekaligus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dongeng
tanpa diberithu secara langsung oleh pendongeng.(*)
Komentar
Posting Komentar