Komunikasi Efektif (2)
Ciptakan
Komunikasi Efektif di Dalam Kelas (2)
Astri D
Andriani S Ikom
Alumni Fikom
Universitas Putra Indonesia Cianjur
pic: by google |
Komunikasi
pada dasarnya merupakan proses penyampaian informasiyang dilakukan antar
manusia. Merujuk pada salah teori salah satu ahli komunikasi, Harold Lasswell
yang mengemukakan bahwa communication is who (says) what (to) whom (in) what channel
(with) what effect. Secara harfiah dapat diartikan bahwa komunikasi adalah siapa
(mengatakan) apa (kepada) siapa (dalam) media apa (dengan) timbal balik apa. Dari
teori tersebut dapat diambil lima komponen dasar dalam berkomunikasi.
Yakni poin pertama, ‘siapa’ merupakan orang yang menyampaikan pesan.
Dalam dunia ilmu komunikasi kerap disebut komunikator (communicator).
Poin kedua, ‘mengatakan apa’ adalah infomasi yang disampaikan komunikator, yang
selanjutnya disebut sebagai pesan (message).
Selanjutnya, poin ketiga yakni ‘kepada siapa’. Dalam hal ini merupakan
orang yang menerima pesan dari komunikator yang disebut sebagai komunikan.
Kemudian poin keempat, yakni ‘media’. Media di sini merupakan media penyalur
pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Media sendiri ada banyak
ragamnya.
Pesan dapat disampaikan secara langsung (face to face) maupun
tidak langsung (dapat melalui telepon, sms, dan lain sebagainya. Yang terakhir
adalah ‘timbal balik’ atau respon yang diperlihatkan komunikan setelah
mendapatkan indformasi dari komunikator.
Dalam perjalanannya, kadang pesan yang disampaikan guru pada siswa
tidak efektif saat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Kejadian
ini kerap disebut dengan fenomena misscomunication.
Jika misscomunication terjadi, tentunya harus segera diatasi
agar tercipta proses komunikasi yang efektif, sehingga KBM dapat berjalan
dengan baik. Dan guru dapat menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan yang
diharapkan.
Komunikator dalam hal ini guru memiliki peranan yang penting. Guru
harus mempersiapkan penampilan yang prima saat mengajar di kelas. Karena
penampilan merupakan hal pertama yang dapat menarik perhatian siswa, dan
membuat komunikan dalam hal ini siswa memusatkan konsentrasi.
Untuk mendapatkan penampilan yang baik, guru dapat berpakaian rapi dan
bersih. Hal ini tentu saja sangat penting. Karena dapat memberikan pencitraan
guru di benak sang murid. Jika guru berpakaian lusuh dan kusut, terkadang akan
memberikan pencitraan negatif di benak murid.
Hal kedua yang dapat dilakukan adalah tersenyum dan memasangkan wajah
yang segar. Karena semangat dan motivasi itu dapat ditularkan. Dengan memajang
wajah ramah dan bersemangat, bukan hal yang tidak mungkin membuat suasana
belajar menyenangkan, sehingga anak dapat bersemangat untuk belajar.
Hal selanjutnya yang harus dipersiapkan adalah penguasaan materi
pembelajaran. Jika guru sudah faham dan menguasai materi, maka akan terpancar
aura kepercayaan diri saat melakukan presentasi di dalam kelas. Sehingga proses
penyampaian materi dapat dilaksanakan dengan optimal.
Kegiatan selanjutnya yang dapat diupayakan adalah menggunakan alat
bantu. Karena terkadang siswa jenuh ketika selalu mendengarkan gurunya
bercerita atau menulis dan membaca buku. Dengan alat bantu berupa gambar, film
documenter, dan alat peraga dapat mengalihkan rasa jenuh siswa. Dengan sesuatu
yang baru (inovasi), siswa cenderung akan penasaran, sehingga akan bersemangat
mengikuti kelas sang guru.
Yang selanjutnya adalah selera humor yang bagus. Humor (candaan)
terkadang dapat menjadi obat mujarab untuk mencairkan suasana tegang atau kaku
saat proses pembelajaran berjalan. Selain itu, guru juga dapat mengadakan game
(permainan, red) kecil di kelas
seperti tebak-tebakan atau permainan edukatif lainnya.
Yang terakhir adalah menciptakan suasana belajar yang nyaman. Karena
tempat belajar sedikit banyak dapat mempengaruhi mood siswa pada saat
proses KBM. Jika siswa jenuh belajar di ruang kelas, KBM dapat dipindahkan di
perpustakaan, taman belakang sekolah, atau study tour ke tempat lain
yang berhubungan dengan materi pelajaran.(*)
Komentar
Posting Komentar