Kurangi Dampak Negatif Gadget


Bantu Pelajar Kurangi Dampak Negatif Gadget

Astri Dwi Andriani S Ikom
Alumni Fikom Universitas Putra Indonesia

pic by google


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) kini telah pesat. Produk teknologi tidak lagi dipandang sebagai barang mahal yang hanya dapat dinikmati sebagian kalangan saja. Karena diproduksi secara massal, produk teknologi seperti barang-barang elektronik kini telah dapat dinikmati siapa saja dan kapan saja. Dari lapisan masyarakat atas, menengah hingga bawah, tua atau pun muda, kaya atau pun miskin.

Hal ini tentunya berefek pada kebudayaan masyarakat Cianjur, tidak terkecuali kaum remaja dan pelajar. Kini kita dapat melihat para pelajar asyik memainkan handphone saat jam pelajaran tengah berlangsung, di kantin pada saat jam makan siang, di kendaraan umum, atau di kamar tidur sesaat sebelum istirahat.

Kini teknologi tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan sekunder atau tersier saja, lebih dari itu, layaknya sandang, pangan, dan papan, bagi sebagian besar orang di kota besar, alat elektronik telah menjadi kebutuhan primer atau pokok.

Bahkan, untuk sebagian kalangan alat elektronik dianggap sebagai item yang wajib dimiliki untuk menyempurkan gaya hidup. Dengan begitu, kini telah ada pergeseran nilai pada barang elektronik. Jika dahulu telepon genggam digunakan sebagai alat bantu komunikasi, kini alat tersebut telah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang karena telah dilengkapi aneka fitur yang memanjakan penggunanya.

Seperti adanya fasilitas kamera, ruang penyimpan data, alat pemutar musik, radio, video, bahkan internet. Lebih dari itu, untuk beberapa jenis telepon genggam memiliki fasilitas pengantar pesan secara khusus seperti Blackberry Massangger (BBM), What’s Up, dan lainnya.

Hal ini didukung juga dengan kampanye iklan secara intens baik di media massa elektronik seperti TV, radio, dan internet, di media cetak seperti koran, tabloid, dan majalah, maupun promosi di dalam maupun di luar ruangan seperti iklan billboard, dan kegiatan promosi lainnya.
Dengan adanya dorongan dari media massa  ini semakin membuat para pelajar remaja gandrung akan peralatan elektronik atau gadget. Barang ini seolah wajib dimiliki setiap orang yang hidup ditengah kebudayaan modern.

Hal ini tentu saja menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi penggunanya. Lebih jauh, akan coba penulis uraikan dalam artikel ini. Dampak positif penggunaan gadget bagi pelajar diantaranya:

11) Mempermudah pelajar berkomunikasi dengan orang lain
22) Membantu pelajar dalam mengakses infomasi yang dibutuhkan
33) Menjadi media penghibur (entertaint) yang sesuai dengan fungsi komunikasi
44) Menjadi media pembelajaran, dan lain sebagainya

Sementara itu, terdapat juga dampak buruk dari teknologi, beberapa diantaranya:

11) Membuat pelajar kecanduan gadget (hasrat yang terlalu tinggi untuk memiliki barang elektronik)
22) Menimbulkan kecemburuan sosial
33) Rentan terhadap aksi kriminalitas (pencurian, dll)
44) Menjadikan diri pelajar individualistis, karena sibuk dengan dunia nya sendiri, dan lain sebagainya.

Fenomena ini tentunya membutuhkan peran serta dari guru dan orangtua sebagai agent of control para remaja (pelajar). Beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk meminimalisir dampak negative gadget diantaranya adalah:

11) Mengawasi lingkungan, tontonan, dan kegiatan pemanfaat gadget yang dilakukan sang anak
22) Ibu atau guru sebaiknya mengetahui pula perangkat gadget yang dimiliki sang anak. Karena jika terjadi masalah dapat membantu dan menyelesaikannya
33) Menanamkan pengertian kepada anak untuk lebih mementingkan fungsi barang elektronik dibandingkan gengsi.(*)

Komentar

Postingan Populer