STUDI FENOMENA PERNYATAAN ANTAR MANUSIA
Komunikasi merupakan hal
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan berkomunikasi, seseorang
dapat mengutarakan keinginannya dan memenuhi setiap kebutuhannya. Di lihat dari
perspektif Islam terdapat dua bentuk komunikasi yakni komunikasi vertical dan
komunikasi horizontal (Bambang S Ma’arif dalam modul Komunikasi Perspektif
Islam).
Komunikasi vertical
merupakan komunikasi yang dilakukan hamba dengan tuhannya. Sedangkan komunikasi
horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan sesama manusia. Hal ini sesuai Q.S.
3 : 112, manusia akan ditimpa kehinaan kecuali bila berhubungan (komunikasi) dng Allah & manusia.
Menurut Bambang, komunikasi
yang pertama terjadi bukan ketika manusia
sudah ada, tetapi sebelum hadirnya manusia, yakni di saat Allah telah berkomunikasi dengan
makhluk yang lainnya. Meski begitu, Allah memiliki Otoritas, tetapi tidak Otoriter. Hal ini ditunjukkan dengan
Dia berbagi informasi kepada malaikat,
Adam dan Jin.
Pada tataran selanjutnya, Allah
menawarkan al-amanat (kepemimpinan & agama) kepada langit, bumi dan gunung, tetapi semua
menolaknya. Namun pada saat Allah ketika amanat itu ditawarkan kepada manusia,
ia menerimanya sesuai dengan (QS. 33: 72).
Dalam hal ini Allah SWT selaku Komunikator Utama, tetapi di lain kala juga sebagai Komunikan yg sangat halus/lembut.
Setelah terpilih manusia
sebagai khalifah, malaikat bertanya kepada
Allah tentang rencana Penciptaan
Adam AS, dan bertanya, karena dikuatirkan
makhluk tersebut membuat kerusakan dan
menumpahkan darah. Hal ini sesuai
dengan (QS 2: 31 – 32):
Mengapa manusia yg dipilih sebagai pemimpin; bukan dari malaikat yg kerjanya bertasbih?
Padahal mereka selalu bertasbih & mensucikan Nama-Nya.
Tetapi Allah Mengetahui apa yg tdk diketahui oleh malaikat. (QS. 2: 30).
Selanjutnya diciptakanlah
manusia pertama yang diciptakan secara langsung dari tanah liat. Sedangkan
keturunannya dari air yang hina (min mȃ’ mahȋn [QS. 32: 8]).
Setelah itu, barulah terjadi
komunikasi antar manusia. Dalam buku Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Prof
Onong Uchjana Effendy MA menjelaskan mengenai studi fenomena pernyataan antar
manusia, membahas soal perkembangan komunikasi dari fenomena ke ilmu yang
selanjutnya menjadi buku rujukan utama pembuatan tugas ini.
Menurut Onong, perkembangan
komunikasi dimulai tatkala Adam AS dan Hawa oleh Allah SWT diturunkan ke dunia,
manusia pertama dan kedua yang menjadi suami istri itu dalam keadaan terpisah,
sehingga satu sama lain saling mencari.
Setelah berhari – hari naik
– turun bukit menjelajahi hamparan pasir akhirnya kedua insane itu bertemulah
di suatu padang tandus dekat sebuah bukit. Akhirnya kedua insan itu bertemu.
Betapa girangnya saat bisa mengungkapkan isi hati yang sekian lama terpendam,
merupakan pernyataan antarmanusia yang sangat bermakna. Fenomena tersebut kelak
di kemudian hari menjadi bahan telaah manusia – manusia berikutnya sebagai
keturunan Adam AS dan Hawa itu.
Apabila pada mulanya
pengungkapan pikiran dan perasaan manusia pertama dan kedua itu, berkisar pada
kepentingan individual yang sederhana, maka pada masa – masa berikutnya, jumlah
manusia semakin lama semakin banyak, menjadi suatu masyarakat yang luas dan
kompleks sehingga satu sama lain tidak saling mengenal secara akrab, bahkan
tidak jarang terjadi pertentangan. Maka pikiran seseorang yang dipengaruhi oleh
perasaan itu dapat berupa idea tau gagasan, informasi atau
keterangan/penerangan, himbauan, permohonan, saran, usul, bahkan perintah. Maka
dalam interaksianya manusia – manusia dalam masyarakat itu ketika saling
menyampaikan pikirannya tidak lagi memberitahu agar lawan bicaranya menjadi
tahu, tidak lagi member pengertian agar lawan cakapnya mengerti, tetapi
mempengaruhi agar lawan perbincangannya melakukan sesuatu.
Sampai sekitar tahun 500
Sebelum Masehi fenomena sosial seperti itu belum ada yang menelaahnya dan belum
ada ilmunya untuk menelaahnya.
Komentar
Posting Komentar