TEORI KOMUNIKASI YANG BERASAL DARI ANTROPOLOGI
Cultural Norm Theory
Teori
norma budaya menurut Melvin DeFleur hakikatnya adalah bahwa media massa melalui
penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema – tema tertentu
menyajikan kesan – kesan pada khalayak di mana norma – norma budaya mengenai
suatu hal tertentu, maka media komunikasi secara tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku.
Dalam
hubungan ini paling sedikit tiga cara dimana media secara potensial mempengaruhi
situasi dan norma bagi individu – individu.
a. Pertama,
pesan komunikasi massa akan memperkuat pola – pola yang sedang berlaku dan
memandu khalayak percaya bahwa suatu sosial tertentu tengah dibina oleh
masyarakat.
b. Kedua,
media komunikasi dapat menciptakan keyakinan baru mengenai hal – hal dimana
khalayak sedikit banyak telah memiliki pengalaman sebelumnya.
c. Ketiga,
komunikasi massa dapat mengubah norma – norma yang tengah berlaku dan karenanya
mengubah khalayak dari suatu bentuk perilaku menjadi bentuk perilaku yang lain.
Mengenai
hubungan yang potensial antara media massa dengan norma, DeFleur menunjuk karya
Lazardfeld dan Merton tentang fungsi media dalam memperkuat norma. Dikatakannya
bahwa media beroperasi secara perlahan – lahan dan mengikuti norma umum yang
berkaitan dengan cita rasa dan nilai, ketimbang membawanya ke bentuk – bentuk
baru. Jadi media massa memperkuat status quo ketimbang menciptakan norma –
normma baru atau mengubah pola – pola terlembaga secara mendalam.
Dalam
pada itu kadang – kadang media massa menggalakkan bentuk – bentuk baru dari
perilaku yang diterima oleh masyarakat secara luas. Dengan lain perkataan,
dalam situasi – situasi tertentu media massa menciptakan norma – norma budaya
baru. Mengenai hal ini tampak pada media surat kabar, radio, televise, bahkan
interaksi di kalangan keluarga.
Persoalan
apakah media massa mengubah khalayak dari suatu bentuk perilaku yang sudah
mapan menjadi bentuk perilaku lain melalui peruabahan situasi, merupakan
masalah pelik. Suatu aliran pemikiran tertentu menyangkal bahwa media massa
memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku yang sudah mapan. Tetapi dalam
hubungan ini DeFleur mengatakan bahwa pemikiran penelitian jangan ditutup
dahulu dengan persoalan seperti itu. Dikemukakan suatu contoh, yakni kampanye
media massa yang disponsori oleh American Cancer Society yang bertujuan meninggalkan
kebiasaan merokok.
Pertanda
menunjukkan bahwa norma – norma yang sudah sangat mapan dan merupakan kebiasaan
yang meluas itu, mulai berubah sedikit demi sedikit. Adalah pertama kali dalam
sejarah, pada tahun 1986 itu, jumlah perokok di Amerika menjadi berkurang
dibandingnkan tahun – tahun sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar