Definisi Word of Mouth
Definisi Word of Mouth
Oleh: Astri Dwi Andriani
Ilustrasi oleh Google. |
Arndt (1967)
dalam Cengiz dan Yayla (2007 :75) mendefinisikan:
“WOM adalah
komunikasi dari satu orang kepada orang lain, di mana seseorang yang
menjadi penerima informasi tidak merasakan adanya nilai komersial ketika si
pemberi informasi merekomendasi hal-hal yang berkaitan dengan merk, produk atau
jasa tertentu.”
Sementara itu, Kotler &
Keller (2009:204)
mengemukakan bahwa:
“Word of mouth
Communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses
komunikasi berupa pemberian rekomendasi, baik
secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk barang atau
jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Komunikasi dari
mulut ke mulut merupakan salah satu saluran komunikasi yang sering digunakan
oleh perusahaan yang memproduksi baik barang maupun jasa karena komunikasi dan
mulut ke mulut (word of mouth) dinilai sangat efektif dalam memperlancar
proses pemasaran dan mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan.”8
Menurut Hasan
(2010:32) :
“Word of mouth
adalah tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain (antar
pribadi) nonkomersial baik merek, produk maupun jasa.” Sementara itu, Freddy
Rangkuti (2009:77) mendefinisikan :
“WOM sebagai usaha
pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan,
merekomendasi, dan menjual suatu produk, jasa, atau merek kepada pelanggan
lain.”
Mowen dan Minor (2002:180) mengatakan bahwa:
“Komunikasi word of mouth mengacu
pada pertukaran komentar, pemikiran atau ide-ide diantara dua konsumen atau
lebih yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran. WOM diartikan sebagai
sebagai suatu bentuk komunikasi mengenai produk barang dan jasa antara
orang-orang yang independen, bukan merupakan bagian dari perusahaan penyedia
produk tersebut, yang terjadi melalui medium yang juga diyakini independen.”9
Selanjutnya, Hasan Ali
(2010:25) mengemukakan alasan yang membuat WOM dapat menjadi sumber informasi
yang kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu:
-
“WOM adalah sumber informasi yang
independen dan jujur, yang artinya ketika informasi datang dari seorang teman
itu lebih kredibel karena tidak ada keterkaitan dari orang tersebut dengan
perusahaan produk tersebut.
-
WOM sangat kuat karena memberikan
manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui
pengalaman teman.
-
WOM disesuaikan dengan orang-orang yang
tertarik di dalamnya.
-
WOM menghasilkan informasi media
informal.
-
WOM dapat mulai dari satu sumber
tergantung bagaimana kekuatan influencer
dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang
lain.
-
WOM tidak dibatasi oleh ruang atau
kendala lainnya, seperti ikatan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik
lainnya.”10
Menurut Kotler (2007:206), konsumen menerima dan
menanggapi WOM pada kondisi dan situasi dalam:
-
“Konsumen kurang mendapat informasi yang
cukup untuk membantu dalam melakukan pilihan.
-
Produknya sangat kompleks dan sulit
dinilai dengan menggunakan penilaian kriteria.
-
Konsumen kurang mampu untuk menilai
produk, tidak penting bagaimana informasi yang disebarkan dan ditujukan.
-
Sumber lain memiliki kredibilitas
rendah.
-
Pengaruh orang lain lebih mudah
dijangkau daripada sumber lain dan karena dapat dikonsultasikan dengan
menghemat waktu dan tenaga.
-
Kuatnya ikatan sosial yang ada antara
penyebar dan penerima informasi.
-
Individu mempunyai kebutuhan yang tinggi
pada persetujuan lingkungan sosial.”11
Dengan demikian WOM merupakan suatu cara
untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada orang lain yang
pernah memakai produk yang bersangkutan, akan menghasilkan informasi yang lebih
dapat dipercaya. Dengan begitu,
seseorang yang menerima WOM akan lebih menghemat waktu
dan proses evaluasi merek. Jadi, WOM dilakukan oleh konsumen secara sukarela
atau tanpa mendapatkan imbalan, semuanya murni dari pengalaman pribadi konsumen
lain yang pada akhirnya kepercayaan konsumen terbentuk dari rekomendasi
konsumen lain. Teknik ini terkesan
sangat efektif dalam membantu proses pemasaran barang/jasa yang ada di sebuah
perusahaan. Karena dengan adanya WOM positif yang berkembang di suatu
masyarakat, maka produk barang/jasa akan terbantu proses promosi dan
pemasarannya.
Catatan kaki:
8) Philip Kotler dan Kevin Lane Keller . Manajemen Pemasaran. Jilid 2.
Erlangga. Jakarta:2009
9) John
C. Mowen,
Michael Minor,
2002,
Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga.
10) Ali, Hasan. 2010.
Marketing. Yogyakarta : Media Presindo.
11) Kotler,
Philip. 2007.
Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian,. Prentice Hall, Edisi
Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Prehallindo.
Daftar Pustaka:
Cengiz
dan Yayla, The Effect of Marketing Mix on
Possitive Word of Mouth Communication:
Evidence from Accounting Offices in Turkey, Journal of Innovative
Marketing, Vol 3. No. 4, 2007.
Kotler Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran: Jilid 2, Erlangga,
Jakarta, 2009.
Hasan
Ali, Marketing,Media Presindo, Yogyakarta,
2010.
Rangkuti
Freddy,
Strategi Promosi yang Kreatif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Mowen,
John C. dan Michael Minor, Perilaku Konsumen.
Alih Bahasa: Dwi Kartini. Edisi 5. Jilid
2. Jakarta: PT. Erlangga. 2002.
Kotler
Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Edisi Bahasa Indonesia, PT Prehallindo, Jakarta,
2007.
Komentar
Posting Komentar