Pers Sebagai Kegiatan Bisnis


            Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Penerbitan Pers, Drs Totok Djuroto MSi (2004:9) mengungkapkan bahwa pada zaman Eropa kuno, pers digunakan sebagai alat penyampaian informasi harga-harga dagangannya, maka Julius Caesar memanfaatkan pers sebagai kegaitan propaganda senatornya. 
Di zaman modern, hamper semua negara menjadikan pers sebagai alat politik pemerintahannya. Sekarang, di era informasi memasuki millennium III masyarakat menjadikan pers sebagai lembaga bisnis dengan menjual informasi, baik berita maupun iklan. Kemajuan teknologi informasi mampu mendorong perkembangan media massa dengan pesatnya sehingga memungkinkan dijadikan ajang bisnis. 
Diluncurkannya satelit komunikasi dapat mempercepat penyampaian informasi. Kejadian yang berlangsung di satu benua dalam waktu beberapa detik saja, bisa diketahui di benua lainnya, Rupert Murdoch seorang kebangsaan Australia kini menguasai dunia dengan bisnis informasinya.
Dengan meluncurkan satelit komunikasi STAR TV dan B Sky B yang berkapasitas 180 channel, Murdoch menguasai dunia dengan kegiatan bisnis informasi baik melalui media cetak maupun elektronik. Tetapi kiprah Murdoch tidak sendirian, di kawasan Asia, misalnya digital superhighway atau elektronik superhighway miliki Mudroch disaingi oleh TV B Hongkong, ESPN, dan Home Box Office milik Tele-Communications.
Jelas sudah bahwa saat ini komunikasi tidak hanya dijadikan kebutuhan dasar setiap manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Lebih dari itu, media komunikasi massa atau pers bisa menjadi ajang bisnis yang menguntungkan jika dikelola dengan baik dan cermat.

Hal tersebut sejalan dengan pasal 3 ayat (2) UU Pokok Pers No.40/ 1999, pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi (AS Sumandiria, 2006: 47). Layaknya lembaga bisnis, pers juga harus dapat memperhitungkan keuntungan bagi perusahaan penerbitan pers tersebut, menurut pandangan Djuroto (2004:103-112) jika ekonomi pada suatu negara di mana pers tersebut tumbuh dan berjalan dengan stabil maka harga penerbitan pers pada negara tersebut juga stabil. Sebaliknya jika perubahan ekonomi tidak stabil, harga penerbitan pers juga menjadi tidak stabil. Berdasarkan perhitungan bisnis ini, pendapata perusahaan penerbitan pers baik surat kabar atau majalah dapat diperloleh dengan tiga cara, yaitu menjual produk, menjual kolom, dan menjual jasa. Jika digambarkan, sistem penjualan media cetak sebagai berikut:

       Menjual produk
Kegiatan menjual oriduk penerbitan, baik surat kabar/ majalah, umumnya dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1)    Penjualan tetap (langganan)
2)    Penjualan tidak tetap (retail/eceran)
3)    Penjualan secara barter (tukar barang)
1)    Penjualan Tetap (Langganan)

 Menjual kolom
Kolom-kolom pada surat kabar atau majalah dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan pendapatan dnegan cara mengisi iklan. Penjualan iklan dapat menghasilkan beberapa sumber pendapatan. Diantaranya pendapatan tunai (cash flow) seperti pada iklan baris, iklan duka cita, dan iklan koloman. Pendapatan tertunda biasanya datang dari iklan-iklan besar seperti iklan displau dan iklan berita atau advertorial.

Menjual jasa
Selain menjual produk berupa surat kabar atau majalan serta menjual kolom berupa iklan, pengelolaan penerbitan pers juga bisa menjual jasa dengan cara menyelenggarakan kegiatan-kegiatan off print (kegiatan di luar cetak), seperti menyelenggarakan pameran, seminar, diskusi, dan sebagainya. Kegiatan off print  ini selain bisa menghasilkan keuntungan juga dapat menambah image di tengah masyarakat. Penerbitan pers yang sering mengadakan kegiatan off print terutama pada kegiatan-kegiatan kemasyarakat, dapat menambah kredibilitas penerbitannya kerena dianggao tidak sekedar bisnis, tapi juga peduli terhadap kehidupan bermasyarakat.
Dalam menajemen perusahaan pers, sebenarnya tidak dikenal bagian promosi. Sebab priomosi yang paling tepat bagi perusahaan penerbitan pers adalah produk informasinya sendiri. Jika perusahaan penerbiatan pers memiliki greget (saleable) oada informasi yang disajikannyam secara otomatis penerbitan per situ sudah mempromosikan dirinya sendiri. Ini karena informasi yang saleable banyak dicari karena diperlukan khalayak pembacanya. 

Komentar

Postingan Populer